Apa itu diversifikasi? Dalam dunia bisnis, pengertian diversifikasi itu adalah kegiatan atau praktek untuk mem-variasikan produk, jenis aset, usaha, dan lain sebagainya. Adapun mengenai tujuan utama dari kegiatan diversifikasi, yakni untuk menurunkan risiko kerugian yang mungkin akan terjadi.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena perusahaan maupun pelaku bisnis yang bergantung pada satu jenis produk saja memiliki tingkat risiko mengalami kerugian yang lebih tinggi. Sebagai contoh, Ketika perusahaan memproduksi satu produk dan ternyata tidak laku dipasaran, secara otomatis mereka tidak akan memiliki lagi penghasilan.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, tentu saja perusahaan tidak akan mampu lagi untuk membiayai operasional bisnisnya dan terancam bangkrut. Maka dari itu, kegiatan diversifikasi harus dilakukan agar perusahaan bisa mendapatkan penghasilan dari produk lain yang dijualnya.
Begitupun dalam bidang investasi, dimana diversifikasi merupakan salah satu strategi untuk menempatkan aset pada portofolio. Tak berbeda jauh dengan diversifikasi dalam bisnis, diversifikasi investasi juga bertujuan untuk menurunkan risiko kerugian dengan cara mengkolaborasikan beragam jenis produk maupun instrument pada portofolio.
Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah salah satu cara bagi perusahaan dalam membagi produk, entah itu yang memiliki hubungan maupun yang berbeda sama sekali. Untuk mendapatkan penghasilan yang maksimal, maka ada dua strategi diversifikasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan seperti berikut:
- Strategi Konsentris
Apa yang dimaksud dengan Strategi Konsentris? Perlu diketahui, Strategi Konsentris ini bertujuan untuk menambah varian produk yang baru dan memiliki hubungan dengan produk sebelumnya, mulai dari factor teknologi, jaringan marketing, hingga fasilitas.
- Strategi Konglomerasi
Lain halnya dengan Strategi Konglomerasi, dimana kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penambahan pada varian produk baru di market yang berbeda serta tidak mempunyai hubungan dengan produk yang sudah tersedia saat ini.
Cara Ekspansi Bisnis Perusahaan Dengan Diverifikasi
Sudah menjadi keharusan bagi sebuah perusahaan untuk Menyusun strategi dalam mengembangkan bisnisnya melalui Diverifikasi. Adapun mengenai beberapa strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan seperti dibawah ini:
- Akuisisi
Akuisisi adalah sebuah metode yang paling sering dipilih oleh perusahaan untuk men-Diverifikasi bisnis dalam industry berbeda. Mengapa demikian?
Ya, sebab bisnis yang telah diakuisisi biasanya cenderung lebih matang dan siap beroperasi dalam industry yang bersangkutan. Namun, strategi akusisi memang memerlukan modal yang cukup besar agar bisa dilakukan secara maksimal.
- Joint Venture
Sesuai dengan julukannya, joint venture ini akan dilakukan oleh perusahaan untuk menjalin kemitraan atau Kerjasama dengan pihak lain dalam menjalankan bisnisnya Bersama-sama.
Jadi kedua belah pihak akan mendapatkan hal yang serupa, baik dari segi keuntungan maupun kerugian. Nah, karena hal inilah yang membuat strategi joint venture sering disebut dengan istilah co-ownership.
- Pengembangan Internal
Strategi yang berikutnya ini kerap dilakukan oleh para pelaku usaha untuk memulai jenis bisnis baru. Sebelum memulainya, tentu saja perusahaan harus memperhatikan beberapa hal dalam mengembangkan bisnisnya, seperti membuat inovasi baru atau menciptakan sebuah produk baru dari awal.
- Mengawali Jenis Bisnis yang Baru
Pada strategi yang terakhir ini memang terbilang cukup rumit. Mengapa bisa demikian? Pasalnya, pihak perusahaan akan dihadapkan pada berbagai rintangan untuk menjalankan bisnis terbarunya.
Adapun mengenai berbagai rintangan yang akan dihadapi, seperti perusahaan yang kesulitan dalam menjalin kontrak dengan distributor, memasang budget iklan, promosi yang optimal, dan lain sebagainya.