Jenis dan Contoh Community Marketing

Community Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

Tahukah Anda kalau sekarang ada banyak strategi marketing yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan?

Meski belum sepopuler content marketing, social media marketing, dan email marketing, community marketing sudah terbukti manjur untuk bisnis.

Maka dari itu, di artikel ini kami akan menjelaskan mengenai community marketing. Suatu strategi pemasaran baru yang mulai naik daun di Indonesia.

Apa Itu Community Marketing?

Community marketing adalah strategi pemasaran di mana suatu bisnis aktif berinteraksi dengan komunitas konsumennya. Interaksi ini bisa dilakukan baik online maupun offline. Seperti di grup Facebook, komunitas di suatu kota, event, seminar, atau forum online.

Fokus utama dari community marketing adalah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan semua konsumen Anda.

Jadi, Anda harus selalu mendengarkan dan merespons apa yang sedang konsumen inginkan dan butuhkan. Komunikasi dua arah yang sehat dengan konsumen Anda adalah kuncinya.

Lewat strategi community marketing ini, Anda sebenarnya juga sedang menjalankan promosi untuk meningkatkan penjualan, mendapatkan pelanggan baru, atau menambah leads. Persis seperti strategi pemasaran lainnya.

Hanya saja, dibandingkan strategi lainnya, community marketing dilakukan secara lebih halus dan berjalan dalam jangka panjang.

3+ Manfaat Community Marketing

Berikut lima manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menerapkan community marketing:

1. Meningkatkan Kesetiaan dan Kepercayaan Konsumen

Di zaman sekarang, konsumen tak hanya ingin menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Tapi, mereka juga ingin didengar dan berinteraksi dengan Anda. Entah sekedar komplain, memberikan saran, atau berdiskusi. Nah, community marketing bisa mewujudkan hal tersebut.

Dengan community marketing, Anda mendengarkan dan berkomunikasi secara terbuka kepada konsumen. Anda mendengarkan keluhan mereka, menerima saran, memberikan info, dan aktif berdiskusi.

Dengan kata lain, Anda memperlakukan mereka layaknya manusia, bukan sekedar metrik di Excel atau target penjualan belaka. Hasilnya, tingkat kesetiaan dan kepercayaan konsumen pada Anda akan naik drastis.

2. Memperluas Brand Awareness Bisnis Anda

Pernahkah Anda mendengar atau melihat orang-orang membicarakan suatu brand yang tidak Anda ketahui sebelumnya? Entah itu di dunia nyata atau di internet?

Pasti, Anda penasaran dan mencari nama brand tersebut di Google, kan? Terutama, jika orang tersebut berbicara dengan penuh semangat dan melemparkan pujian di sana sini.

3. Mengenal Konsumen Lebih Dekat

Community marketing memungkinkan Anda berinteraksi dengan konsumen secara langsung. Artinya, Anda akan mengenal mereka dengan lebih dekat.

Buktinya, 86% bisnis mengatakan kalau komunitas online membantu mereka untuk mengetahui lebih detail mengenai kebutuhan konsumen, lho. Jadi, Anda bisa tahu apa yang mereka suka atau tidak sukai, hingga mendapatkan feedback terkait berbagai kebijakan bisnis Anda.

Anda akan mendapatkan banyak informasi berharga dari konsumen secara langsung dan mendalam. Nah, informasi ini bisa Anda manfaatkan untuk banyak hal.

Mulai dari memperbaiki berbagai aspek dari bisnis, merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, hingga menciptakan inovasi produk sesuai yang dibutuhkan konsumen Anda.

4. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Konsumen 

Customer retention atau pelanggan tetap adalah idaman bagi semua bisnis. Bagaimana tidak? Mereka akan selalu setia membeli produk terbaru Anda dan merekomendasikannya ke orang-orang terdekatnya.

Plus, Anda juga bisa menghemat anggaran karena menarik pelanggan baru membutuhkan biaya lima hingga 25 kali lipat lebih besar.

Dengan community marketing, Anda bisa dengan mudah mendapatkan pelanggan tetap, lho! Sebab, Anda tidak hanya berfokus mendapatkan konsumen baru saja. Akan tetapi juga memperhatikan konsumen lama Anda.

Anda selalu berkomunikasi dengan mereka, merespon pertanyaan dan keluhan, memberikan info terbaru, dan lain sebagainya. Jadi, konsumen lama benar-benar merasa dihargai dan tak dihiraukan begitu saja. Hasilnya, mereka tak akan ragu mengeluarkan uangnya lagi untuk Anda.

Jenis dan Contoh Community Marketing

Ada dua jenis community marketing, yaitu:

1. Organic Community Marketing

Organic Community Marketing adalah komunitas yang dibentuk sendiri oleh konsumen tanpa bantuan Anda. Seperti grup Facebook penggemar, diskusi di forum online tertentu, hingga komunitas tak resmi di suatu kota.

Contohnya bisa Anda lihat pada komunitas PlayStation 4 di Kaskus. Komunitas ini dibentuk oleh salah satu member Kaskus yang juga memiliki PlayStation 4. Dengan kata lain, ia adalah konsumen biasa dan bukan pegawai Sony.

Di marketing community jenis ini, konsumen akan otomatis berinteraksi dengan satu sama lain tanpa perlu kehadiran atau persetujuan Anda. Mulai dari melakukan tanya jawab, berdiskusi, memberikan saran, hingga berasumsi dan ghibah.

Memang tak ada yang salah dengan hal tersebut.  Namun, jika tidak diawasi, community marketing jenis ini bisa memberikan efek negatif bagi brand Anda. Kenapa demikian?

Sebab, jika para konsumen tak suka dengan suatu produk atau kebijakan Anda, mereka bisa benar-benar merusak reputasi brand Anda.

Mereka bisa dengan bebas menjelek-jelekkan Anda, mempengaruhi orang lain untuk ikut menjelek-jelekkan Anda, membuat asumsi tak berdasar, dan hal-hal negatif lainnya.

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk selalu mengawasi dan aktif berinteraksi di komunitas jenis ini. Dengan begitu, Anda bisa membatasi atau bahkan mencegah tingkah laku konsumen yang kebablasan.

2. Sponsored Community Marketing

Sedangkan sponsored community marketing adalah komunitas yang sengaja Anda buat untuk konsumen.

Jadi, konsumen tak hanya bisa berinteraksi dengan satu sama lain, tapi juga dengan Anda. Seperti akun media sosial bisnis, komunitas resmi di suatu kota, atau event yang Anda selenggarakan.