Fakta dan Opini

 

 

Anda pasti pernah mendengar istilah fakta dan opini. Dalam kehidupan sehari-hari, kedua istilah ini bahkan sering dijadikan acuan untuk menilai apakah sebuah berita ditulis atau disiarkan. Bahkan dalam percakapan sehari-hari, kedua bentuk ini sering muncul dalam pernyataan seseorang atau kata-kata teman sendiri.

 

Baik fakta maupun opini akan mudah ditemukan oleh teman-teman dalam kalimat. Jadi, bagaimana Anda tahu apakah sebuah kalimat atau pernyataan adalah opini atau fakta? Tentunya teman-teman terlebih dahulu perlu memahami arti dan ciri-ciri fakta dan opini.

Baca Juga : jurnal Sinta 2

Dapatkan fakta dan opini

Fakta adalah pernyataan yang menunjukkan kebenaran tentang suatu masalah atau peristiwa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebenaran suatu fakta telah teruji. Bahkan, tidak ada lagi pendapat antara satu orang dengan yang lain. Hanya situasi nyata yang diverifikasi dan diverifikasi.

 

Pada saat yang sama, ada juga banyak pendapat yang mengungkapkan arti pendapat. Salah satunya adalah Leonardo W. Dood via Sumirat (2004) yang menyatakan bahwa opini adalah sikap atau pendapat seseorang tentang suatu masalah atau situasi yang telah atau sedang berlangsung. Pendapat seringkali berbeda antara satu orang dengan orang lainnya karena dipengaruhi oleh pola pikir, pengetahuan, dan keadaan ketika menghadapi suatu situasi atau masalah.

 

Karakteristik Fakta dan Opini

Fakta dan opini memiliki ciri khas masing-masing dan dapat dibedakan satu sama lain. Berikut ciri-ciri keduanya dapat dilihat dari satu kalimat.

 

Fitur Kalimat Faktual

 

  1. Memiliki data yang akurat

 

Bahkan, seringkali teman-teman bisa menemukan data yang jelas tentang suatu peristiwa. Dalam sebuah kalimat, data tersebut dapat berupa statistik, tanggal dan waktu kejadian, atau hal lain yang diverifikasi.

 

Contoh: Menurut sensus terakhir tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 237 juta jiwa.

 

  1. Tujuan

 

Objektif dalam kalimat faktual berarti pernyataan yang terkandung di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, terutama oleh suatu badan atau instansi resmi.

 

Contoh: Menurut Komnas Perempuan, kejadian KDRT pada tahun 2015 meningkat 9% dibandingkan tahun 2014.

 

 

  1. Itu benar-benar terjadi

 

Suatu pernyataan dalam sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Kejadian yang sebenarnya berarti Anda dapat melihatnya secara langsung atau mendengar laporan berita dari penanggung jawab.

 

Contoh: Sebuah sepeda motor menabrak seorang anak yang sedang menyeberang jalan.

 

Ciri-ciri kalimat opini

 

  1. Berisi pendapat pribadi atau lainnya

 

Nama Opini berarti bahwa dalam kalimat ini Anda akan menemukan pendapat dari diri sendiri atau orang lain. Dalam beberapa kasus, opini berasal dari pernyataan yang dibuat oleh orang-orang terkenal, sehingga tampak faktual. Nyatanya, kata-kata pria itu masih sebatas sudut pandang yang belum terbukti.

 

  1. Subyektif

 

Hampir identik dengan fitur pertama, fitur kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang disajikan dalam kalimat cenderung subjektif. Artinya hal-hal yang dikemukakan hanya didasarkan pada satu sisi saja, sehingga tidak dapat dikatakan netral.

 

  1. Ada kata relatif

 

Dalam kalimat opini, Anda akan cenderung menemukan kata-kata yang relatif. Relatif di sini berarti bahwa suatu kata atau frasa cenderung berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata-kata relatif, termasuk kebanyakan, lebih, agak, atau biasanya.